Selamat Datang di My Blog's

Senin, 07 Januari 2013

Konfigurasi Jaringan Netmask

Tujuan
1.  Mahasiswa dapat memahami fungsi Supernet pada Jaringan Komputer
2.  Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi netmask untuk membentuk Supernet

B.      Alat dan Bahan
1.  Personal Computer
2.  LAN Card / NIC
3.  Switch / Hub
4.  Kabel Ethernet Straight / Trought dan Cross Over

C.      Teori Singkat
Untuk beberapa alas an yang menyangkut pengembangan jaringan lokal yang memiliki keterbatasan jumlah IP Address, terutama pada kelas C, network administrator biasanya melakukan supernetting. Esensi dari supernetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian network dan bagian host dati suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian network dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian bit host. Address beberapa network menurut struktur baku digabung menjadi sebuah supernetwork. Cara ini menciptakan supernetwork yang merupakan gabungan dari beberapa network, sehingga menyebabkan jumlah maksimum host yang lebig banyak dalam network tersebut.

Suatu Supernet didefenisikan dengan menhimplementasikan masking bit (subnet mask) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit subnet mask berarti mengaktifkan masking (on), sedangkan bit 0 tidak aktif (off). Sebagai contoh kasus, mari kita ambil satu IP Address dari kelas C dengan nomor 192.168.5.16. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel berikut:

192
168
5
16
11000000
10101000
00000101
00010000
IP Address
255
255
252
0
11111111
11111111
11111100
00000000
Subnet Mask (Supernet Mask)
192
168
4
0
11000000
10101000
00000100
00000000
Network Address
192
168
7
255
11000000
10101000
00000111
11111111
Broadcast Address
  
Dengan aturan standar, nomor network IP Address adalah 192.168.5 dan nomor host adalah 16. Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 254 host yang terhubung bit 255.255.252.0 (Biner = 11111111.1111111.11111100.00000000). Perhatikan bahwa dengan pada bit 22 pertama dari subnet mask tersebut bernilai 1, sedangkan 10 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 22 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai Network bit, sedangkan 10 bit berikutnya dianggap sebagai Host bit.

Bit yang seharusnya merupakan Network Bit pada subnet mask standar (bit yang dicetak tebal diatas) kemudian dijadikan Host Bit, menyebabkan terjadinya penggabungan beberapa network menjadi supernet. Banyaknya network yang dapat digabung menjadi supernet dapat dihitung dengan rumus:
2n    =     22                 dimana n adalah bit yang diubah dari 1 menjadi 0
        =     4
                Sehingga rentang alamat supernet yang terbentuk adalah:
                                192.168.4.0         s.d.         192.168.7.255

D.      Langkah Kerja
1. Bentuk kelompok praktikum menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok akan membangun sebuah segmen jaringan
2.  Siapkab beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel Ethernet straight-trought dan switch/hub.
3.  Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel Ethernet, sehingga membentuk sebuah segmen jaringan.
4.  Setiap segmen network yang dibangun oleh masing-masing kelompok digabung sehingga membentuk sebuah supernetwork, seperti pada gambar berikut:
a.       Konfigurasilah IP Address dan Subnet Mask pada masing-masing Host.
b.      Lakukanlah test koneksi dari masing-masing host ke yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi table.
5.  Melalui Command Prompt DOS ketik net view
6.  Lihat informasi yang ditampilkan, PC mana saja yang terhubung dengan jaringan anda?
7.  Buatlah kesimpulan percobaan diatas.
E. Data Hasil  Praktikum
Data Praktikum subnet mask: 255.255.254.0
No.
Uji Koneksi Ping
Respon
Dari
Ke
1
192.168.4.1
192.168.5.1
192.168.6.1
192.168.7.1
Reply from 192.168.5.1: bytes=32 time=105ms TTL=128
Reply from 192.168.6.1: bytes=32 time=89ms TTL=128
Reply from 192.168.7.1: bytes=32 time=75ms TTL=128
2
192.168.5.1
192.168.4.1
192.168.6.1
192.168.7.1
Reply from 192.168.4.1: bytes=32 time=75ms TTL=128
Reply from 192.168.6.1: bytes=32 time=137ms TTL=128
Reply from 192.168.7.1: bytes=32 time=60ms TTL=128
3
192.168.6.1
192.168.4.1
192.168.5.1
192.168.7.1
Reply from 192.168.4.1: bytes=32 time=100ms TTL=128
Reply from 192.168.5.1: bytes=32 time=90ms TTL=128
Reply from 192.168.7.1: bytes=32 time=95ms TTL=128
4
192.168.7.1
192.168.4.1
192.168.5.1
192.168.6.1
Reply from 192.168.4.1: bytes=32 time=71ms TTL=128
Reply from 192.168.5.1: bytes=32 time=85ms TTL=128
Reply from 192.168.6.1: bytes=32 time=10ms TTL=128

Data Praktikum Data Praktikum subnet mask: 255.255.255.0
No.
Uji Koneksi Ping
Respon
Dari
Ke
1
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
2
192.168.4.2
192.168.4.1
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
3
192.168.4.3
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
4
192.168.5.1
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
5
192.168.5.2
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
6
192.168.5.3
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
7
192.168.6.1
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
8
192.168.6.2
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
9
192.168.6.3
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.7.1
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
10
192.168.7.1
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.2
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.3
11
192.168.7.2
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.3
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.1
Reply from 192.168.7.3
12
192.168.7.3
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
192.168.6.1
192.168.6.2
192.168.6.3
192.168.7.1
192.168.7.2
Reply from 192.168.4.1
Reply from 192.168.4.2
Reply from 192.168.4.3
Reply from 192.168.5.1
Reply from 192.168.5.2
Reply from 192.168.5.3
Reply from 192.168.6.1
Reply from 192.168.6.2
Reply from 192.168.6.3
Reply from 192.168.7.2
Reply from 192.168.7.2

PC yang saling terhubung:
A_BAY-PC
      AD3T_1-PC
      DILA-48EEB7
      LABE60-PC
      MEE_RHIE-PC
      USER-PC
      USER-VAIO
      VICHA-LAPTOP
      YOGI_ARIANZ-PC


E. Analisis dan Kesimpulan

Supernetting dilakukan dengan tujuan memperbanyak jumlah host yang dapat terhubung dalam satu net. Supernetting memindahkan garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP address. Dengan mengalokasikan beberapa bit pada bagian network menjadi bit tambahan untuk bagian host, sehingga subnet menjadi sebuah supernetwork yang bisa memperbanyak jumlah host yang bisa terkoneksi.
Selama praktikum kami mempraktekan mengkonfigurasi netmask membentuk supernetting dimana pada saat praktikum digabungkan 4 net menjadi satu. Dengan menggunakan netmask 255.255.252.0 maka dan rentangan IP dari 192.168.4.1 sampai 192.168.7.5, maka setiap PC tersebut dapat terkoneksi.
Keempat segmen tersebut dapat terkoneksi karena saat konfigurasi IP kami melakukan supernetting dengan menggabungkan 4 net menjadi 1. Dan pada saat semua computer segmen A diganti bit bagian network menjadi 8 dan segmen B menjadi 9, maka komputer segmen A ke B tidak terkoneksi, sedangkan segmen  A ke segmen C maupun D tidak terkoneksi. Ini dikarenakan perbedaan network dari segmen A dan B dengan C dan D.
Selama praktikum kami mengalami sedikit kesulitan dalam menentukan kabel LAN pada komputer tersebut terhubung dengan port keberapa pada switch. Karena jumlah kabel LAN yang terpasang pada switch melebihi jumlah komputer yang bisa digunakan. Sehingga kami harus melepas satu-persatu kabel LAN tersebut untuk mengetahui komputer tersebut memakai port keberapa dari switch.
Selain itu kami juga mengalami kendala dimana beberapa kabel LAn tersebut rusak maupun tidak bisa terpasang dengan baik. Sehingga harus mencoba kabel LAN satu persatu untuk mengetahui kabel mana yang baik dan yang rusak. Selain dari kabel LAN yang rusak, pada saat praktikum kami juga mendapati salah satu PC yang tidak bisa menjalankan fungsi command promt. Dan PC tersebut juga harus di-restart jika ingin melakukan konfigurasi IP, karena setelah dipakai beberapa menit, komputer tersebut menjadi error dan tidak bisa digunakan.
Namun secara keseluruhan melalui praktikum kami dapat memahami mengenai supernetting dan penggunaannya serta cara mengkonfigurasi IP agar membentuk supernetwork yang bisa menampung lebih banyak Host.