A. Metode
Ilmiah sebagai Dasar IPA
Metode
ilmiah adalah prosedur atau cara dalam memperoleh pengetahuan yang
disebut ilmu. Ini berarti
bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Berbagai
cara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui pendekatan
nonilmiah maupun pendekatan ilmiah.
Adapun penemuan ilmu
pengetahuan mereka melalui pendekatan nonilmiah diperoleh dengan 3 cara:
1. Prasangka
2. Intuisi
3. Trial and error
Juga
penemuan ilmu pengetahuan melalui pendekatan ilmiah dilakukan berdasarkan
pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun referensi pengalaman
sebelumnya. Berdasarkan metode ini, data atau fakta yang ada harus diuji
terlebih dahulu sebelum diterima kebenarannya.
1.
Kriteria ilmu pengetahuan
Suatu pengetahuan dapat
disebut ilmu jika memenhi criteria sebagai berikut:
a.
Logis atau masuk akal
b.
Objektif
c.
Metodik
d.
Sistematis
e.
Berlaku umm atau universal
f.
Kumulatif
g.
Berkembang
h.
Lentatif
2. Langkah-langkah
metode ilmiah :
a.
Observasi
(berdasarkan fakta yang ada)
b.
Pengumpulan data
c.
Klasifikasi
d.
Perumusan
masalah
Yang
dimaksud masalah adalah menyangkut topic atau objek yang diteliti batasan yang
jelas serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait. Oleh sebab itu,
masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana tentang objek yang
diteliti itu.
e.
Penyusunan
Hipotesis
Hipotesis
merupakan pernyataan tentang kemungkinan jawaban sementara tentang masalah yang
ditetapkan.
f.
Pengujian
Hipotesis
Merupakan
upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan dan diuji
apakah fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
g.
Penarikan
Kesimpulan
Kesimpulan
diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan pengetahuan
yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan.
Berdasarkan logika, penarikan
kesimpulan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Logika deduktif, cara berpikir dimana
ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari pernyataan bersifat umum.
2.
Logika Induktif, terkait
dengan empirisme (butuh dukungan fakta).
3.
Sikap Ilmiah
a.
Jujur
b.
Objektif
c.
Terbuka
d.
Toleran
e.
Skeptis
f.
Optimis
g.
Pemberani
h.
Kreatif dan inovatif
i.
Dapat membedakan antara opini dan fakta
j.
Tidak berprasangka dalam mengambil
keputusan
k.
Teliti, hati-hati dan saksama dalam
bertindak
l.
Selalu ingin tahu
B. Perkembangan
dan pengembangan IPA
Untuk
menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan atau penelitian yang
terus-menerus. Suatu penelitian tentu diperlukan landasan pengamatan atau teori
yang sudah ada. Landasan atau strata ilmu dapat dibagi atas tiga, yaitu:
1. Hipotesis
Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa
dugaan atau prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah
ada untuk menjawab penelitian yang sedang dilakukan.
2. Teori
Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari
hipotesis, berupa landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun teori
masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru yang lebih tepat.
3.
Hukum dan dalil
Merupakan
strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terus-menerus dan
diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
Ilmu
pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak
pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan
penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin
membesar dan meluas.
Penggolongan
IPA menjadi “klasik” dan “modern” sama sekali bukan berkaitan dengan waktu
maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi,
yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam. IPA klasik yang telaahannya
mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, dan
bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang bersifat mikroskopik, muncul
berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang
dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.